kisah
ini berasal dari masyarakat kota Kandangan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan Provinsi Kalimantan Selatan, Masyarakat disana rata-rata hampir
mengetahui kisah keberadaan sang Naga penghuni sungai Kandangan. Penulis
sendiri lahir di desa Simpur kota Kandangan, sehingga sedikit banyak
mengetahui kisah tersebut, dan ingin berbagi cerita kepada teman-teman
semua untuk lebih mengenal kisah daerah langsung dari Kota Kandangan.
Konon
di sungai Kandangan , dulu ada sebuah jembatan gantung dan dibawahnya
dipercaya ada sebuah liang Naga, sehingga tidak ada satupun tiang
jembatan yang bisa dibangun sampai sekarang, dan konon juga air sungai
tersebut tidak pernah kering.
Kisah ini bermula, ada sepasang suami istri yang ketika itu mencari ikan di sungai dengan cara tradisional yaitu “tangguk”, mereka menangguk ikan-ikan tersebut untuk keperluan hidup sehari-hari.
Namun
suatu ketika, mereka mendapatkan dua butir telur yang sangat besar,
mereka kebingungan karena itu jelas bukan telur yang wajar. Mereka
membuang telur itu dan pindah ketempat lain untuk encari ikan, tapi apa
yang didapat? Ternyata itu dua butir telur yang serupa, sungguh aneh
tapi karena bujukan/rayuan sang istri sebab hari itu mereka tidak
mendapatkan ikan, maka telur tersebut akhirnya dibawa pulang kerumah,
dan berniat untuk memakannya saat malam hari, tanpa memberitahukan anak
mereka.
Saat
malam hari, sepasang suami istri tersebut merebus dua butir telur itu
dan memakannya tanpa fikir panjang, tiba-tiba setelah memakan telur itu,
seluruh tubuh mereka tumbuh sisik dan membesar sehingga rumah mereka
tidak sanggup menahan pertumbuhan tubuh mereka, kemudian pintu depan
rumah mereka dihancurkan untuk keluar dan meloloskan diri, dengan tali blaran mereka langsung pergi kesungai, dan pada saat itu banyak masyarakat sekitar mengetahui peristiwa itu termasuk anak mereka.
Mereka
menjadi siluman jadi-jadian, namun disungai tersebut masih ada satu
kehidupan yaitu naga asli yang menghuni, akhirnya naga tersebut terjadi
perselisihan antara naga jadi-jadian, memperebutkan alam mereka
masing-masing, naga asli menantang duel apabila kalah maka akan pergi
jauh meninggalkan sungai tersebut untuk selamanya.
Setelah
itu naga sepasang suami istri tersebut, meminta anaknya untuk dibuatkan
tanduk seperti naga asli, dan berpesan kepada anaknya kalau dalam
pertarungan seandainya darah berwarna biru yang keluar itu berarti naga
yang asli kalah tapi apabila darah tersebut berwarna merah berarti orang
tuanya kalah, akhirnya waktu duel pun terjadi, dan darah yang keluar
ternyata berwarna merah, maka dapat diketahui pemenangnya adalah naga
yang asli, maka sesuai perjanjian naga yang kalah akan pergi jauh
meninggalkan tempat itu.
Saya dukung pelestarian khazanah cerita rakyat kandangan, hulu sungai selatan, kalimantan selatan seperti datuk panglima hamandit, datung suhit dan datu makandang, datu ramanggala di ida manggala, datu rampai dan datu parang di baru sungai raya, datu ulin dan asal mula kampung ulin, datu sangka di papagaran, datu putih dan datu karamuji di banyu barau, legenda batu laki dan batu bini di padang batung, legenda gunung batu bangkai loksado, legenda datu ayuh/sindayuhan dan datu intingan/bambang basiwara di loksado, kisah datu ning bulang di hantarukung, datu durabo di kalumpang, datu baritu taun dan datu patinggi di telaga langsat,legenda batu manggu masak mandin tangkaramin di malinau, kisah telaga bidadari di hamalau, kisah gunung kasiangan di simpur, kisah datu kandangan dan datu kartamina, datu hamawang dan sejarah mesjid quba, tumenggung antaludin mempertahankan benteng gunung madang, panglima bukhari dan perang amuk hantarukung di simpur, datu naga ningkurungan luk sinaga di lukloa, datu singa karsa dan datu ali ahmad di pandai, datu buasan dan datu singa jaya di hamparaya, datu haji muhammad rais di bamban, sejarah mesjid ba angkat di wasah, dakwah penyebaran agama islam datu taniran, datu balimau dan habib lumpangi, kubur enam pahlawan di ta’al, kuburan tumpang talu di parincahan, pahlawan wanita aluh idut di tinggiran, panglima dambung di padang batung, gerombolan pemberontak ibnu hajar, sampai cerita tentang perang kemerdekaan Divisi IV ALRI yang dipimpin Brigjen H. Hasan Basri dan pembacaan teks proklamasinya di Kandangan. Semuanya adalah salah satu aset budaya dan sejarah bagi Kalimantan Selatan.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
HapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
Alhamdulillah... ada yang masih bisa mengingatkan tentang sejarah-sejarah di kalimantan selatan khususnya kandangan. "ulun salut lawan pian"
BalasHapusalhamdulillah. ada yang masih perduli untuk melestarikan legenda-legenda di daerah kita kalimantan selatan. Sungguh satu tulisan yg sangat bermanfaat bila bisa mengangkat kebudayaan dan cerita-cerita yang ada di masyarakat.
BalasHapusmancap gan... katuju aku kisah nang kaya nia....
BalasHapussemoga menjadi pengatahuan untuk kita semua khususnya untuk orang asli kandangan , salam sagan buhan pian sabarataan
BalasHapuskisah naga di sungai kandangan/sungai amandit ini sering didongengkan oleh orangtua ulun sewaktu ulun kecil waktu mau tidur. senang sekali ulun dapat membaca cerita ini di blog pian mengingatkan masa2 kecil, senang masih ada yang peduli dengan cerita rakyat di kandangan ini. kebetulan ulun jua menulis thesis sewaktu di Philippina tentang dongeng2 nusantara dan relevansinya terhadap pembangunan karakter siswa. dari beberapa cerita yang ulun kumpulkan, ada 10 cerita dari sabang sampai meraoke yang diterima, diantaranya ulun menulis "Legenda Batu Bangkai", "Datung Ayuh dan Bambang Siwara", "Legenda Batu Menangis" yang berasal dari Kalimantan.
BalasHapussampai sekarang ulun masih hobby mengumpulkan dongeng2 nusantara dari berbagai buku, internet, atau cerita mulut ke mulut.. mudah2kan bisa bekerjasama, berharap kumpulan2 cerita2 itu bisa dibukukan dan jadi warisan budaya untuk anak2 cucu kita kelak di kemudian hari. terimakasih.
Jadikan lah dongeng atau cerita rakyat sejarah naga yg ada di hulu sungai selatan
BalasHapusJadikan lah dongeng atau cerita rakyat sejarah naga yg ada di hulu sungai selatan
BalasHapusMantap menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan budaya kandangan hss
BalasHapus