Welcome to My blog
selamat datang di blog aku yg sedarhana ini moga bedah lama-lama di sini
Sabtu, 10 Maret 2012
Melepaskan Bukan Akhir Dunia
Kenapa kita menutup mata
ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan... Ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan Tapi ingatlah...!!!
melepaskan BUKAN akhir dari dunia...
melainkan awal suatu kehidupan baru...
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
Mereka yang tersakiti,
mereka yang telah mencari... dan mereka yang telah mencoba...
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai
betapa pentingnya orang yang telah
menyentuh kehidupan mereka...
Kan Ku Ingat Masa Itu
Indahmu menularkan semangat dalam jiwaku
Katamu meramaikan setiap kesunyian yg melanda
sudut hatiku
Tatapanmu bagaikan nur yg menerangi seluruh
otakku
Inikah dirimu, yang maha memiliki hati hampaku Hitam bukanlah aku...
Putih, kelewat indah untuk jiwaku...
Merah jelas aku tak mau...
Inikah engkau yang memberiku Warna...
Menjadikan warna-warnamu sebuah pilihan yang
sulit untuk kutau Kehilangan ini membuatku canggung
Kehilangan ini membuatku menjadi seorang tuna
Dan kehilangan ini pula yang membuatku bertindak
bodoh
Menuruti semua Ego terkutukku...
Menjadikanku semakin dan semakin terperosok dalam lembah kelam
Dan dalam kesendirian ini Aku tengah menyesali
segala kelakuanku
Kelakuan yang membuat aku
kehilangan dirimu Selamanya... Oh Tuhan...
Andai saja Waktu dapat aku putar mundur
Aku hanya akan meng-Cut saat itu
Saat aku akan kehilangannya
Kan aku rubah Skenario hidupku
Tapi waktu adalah waktu Tak mau tau akan Deritaku
Derita yang ku buat sendiri Diatas semua Egoku
Sekarang...
Masa ini...
Aku akan Hidup...
Tak akan kuulang lagi kesalahan itu Kan kuingat masa itu sebagai jalanku
Jalan menuju sebuah cinta tanpa keEgoisan...
Kenapa Cinta Ini
Suara bisa saja menghilang bersama angin
Menerbangkan hingga menenggelamkan dalam
bising
Ia terbuang dalam ruangan yang tak pernah ia tau
Rindu.. melebihi sebuah ambisi yang menderu-deru
sepotong harapan tanpa ia sadari ia ingin lepaskan terlalu sakit untuk di pertahankan
kenapa cinta ini telah salah memilih
Cinta yang tak seharusnya ada dalam dirimu
cinta yang tak seharunya menjadi bagianmu
Kenapa cinta ini harus salah memilih...??
kamu yang selalu menyakiti...
Andai Takdir Tak Berpihak Padaku
Aku sendiri di sini Yang selalu Mengharap hadir mu
Menanti Kasih sayang yang sempurna kian hari ku
mengharapmu
Tuk mendampingi ku yang tak mampu menatap cinta
lain Yang tak
sanggup berdiri seperti dulu Harus kemana lagi aku berjalan Mencari dirimu yang
penuh dengan cinta
Haruskah aku terus berjuang Menelusuri ranjau yang
penuh duri? Aku tak mengharap lebih darimu
Hanya Cintamu yang kuingin
Hanya Kasih sayang mu yang harap
Andai takdir tak berpihak padaku
Berilah aku kesempatan tuk mencarinya
Mencari orang yang bersedia menggantikanmu Walau berat rasa hati ini tuk menggantimu
Dimanakah Perasaanmu
Seakan duri merobek hatiku Hancurkan jiwaku
Musnahkan semua tawa dihatiku
Mengapa kau lakukan ini padaku
Mengapa kau tinggalkanku saat aku membutuhkan
kamu
Andai engkau tau Sakit hati ini saat kau tinggalkan cintaku yang tulus ini
Hanya untuk seorang yang tak pernah mencintaimu
Dimanakah perasaanmu???
Saat kau ucap kata lupakan aku
Sungguh kau bukan manusia bagiku
Kau Ucap Kata Yang Sama... Hatiku tak seperti baja Yang takkan hancur meski
dihantam oleh ribuan batu
Aku bukanlah boneka Yang bisa kau permainkan
sesuka hatimu
Aku bukan Tuhan Yang bisa memberikan semua apa
yang kau minta Kau pergi Dan kau kembali lagi Kau ucap kata sama
Kau minta untuk bersamamu lagi Kau ucap janji
sama
Kau takkan tinggalkan aku Kau ucap 1000 kata maaf
padaku
Itu..yang akan semakin membuatku terluka Bukan ku membencimu Tapi sungguh Kata maaf itu
terlalu indah dibibir manismu
Dan sungguh Sulit untuk ku bisa memaafkanmu...
Memang Seharusnya Begitu
Maafkan aku yang memang redup...
tak pantas mengharap kemuliaan seorang bidadari
sepertimu
Apabila engkau menutup pintu dan tak memberi
seberkas cahaya, tak apa
Memang seharusnya begitu... Dan kiranya aku merangkak dan kau tak melihatku,
tak apa Memang di luar sana benyak pujangga yang sanggup
menuliskan ribuan sajak untukmu
Dan aku hanya memetik bunga violet dari taman
depan
Di luar sana banyak saudagar yang sanggup
mempersem bahkan villa mewah untukmu Dan aku hanya bisa membangun gubuk di desa...
Pun rembulan walau ia tak bertemu mentari ia tetap
memberikan cahayanya
Dan rembulan dengan senang hati memantulkannya
kembali demi bumi agar tidak gelap
Rembulan Yang Tinggal Separuh
Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaunan
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku si burung hantu
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu Aku tergugu, Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh Mengintip dari celah
jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu Meski tetap tersenyum
merayu
Seolah dia tahu gundahku... Oh rembulan tahukah engkau...
Diujung langit mana dia terbang?
Tak satupun nampak jejak juga bayang
Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang
Aku mencintainya sepenuh hati Amat merinduinya meski telah pergi
Ku hanya ingin bertatap Walau hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati
Dan sirna dari hati ini...
Namun dia tetap bertahta di palung sanubari...
Langganan:
Postingan (Atom)